Rabu, 23 November 2011

SENI DAN KEPEDULIAN SOSIAL


Apalah artinya renda-renda kesenian
Bila terpisah dari derita lingkungan
Apalah artinya berfikir
Bila terpisah dari masalah kehidupan
Kepadamu aku bertanya?
(WS. Rendra, Sajak  Sebatang Lisong)
Kamis pagi, 18 Desember 2010, sebuah pertunjukan sederhana bertemakan bencana Merapi dan Mentawai digelar di lapangan SMA Negeri 1 Singaparna, Tasikmalaya. Pertunjukan yang ditonton ratusan siswa dan orang tua siswa ini, disuguhkan oleh Teater Koteka, SMA Negeri 1 Singaparna berkolaborasi dengan enam  mahasiswa Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung. Sederhana memang pertunjukan yang digelar dalam durasi kurang lebih 30 menit ini.
Di antara alunan suara saluang, getaran karinding, tabuhan gendang dan goong serta bait-bait puisi yang disuarakan di lapangan terbuka, ada banyak yang sangat menyentuh dari kesederhanaannya ini. Bagi kelompok teater Koteka, sebuah kepedulian sosial tak sekedar wacana atau menggelar aksi mengumpulkan dana.
Mungkin inilah yang luput dari banyak aksi peduli bencana, yaitu bagaimana berterimakasih kepada para pemberi sumbangan dengan tidak hanya sekedar berucap “hatur nuhun”, “jajakallahukhairan katsira”, atau ucapan-ucapan terima kasih sejenisnya.
Hal yang menarik dari Teater Koteka adalah bahwa pertunjukan tersebut digelar sebagai bentuk terima kasih kepada siswa dan orang tua siswa yang telah mengumpulkan dana untuk membantu saudara-saudara kita di Merapi dan Mentawai dengan perolehan sumbangan sukarela sebesar Rp. 17.161.950,- . Menurut pembina teater Koteka, Agus AW, angka diatas 17 juta tersebut adalah murni sumbangan siswa dan keluarganya. Murni dalam arti tidak dibumbui dengan aksi menenteng kotak sumbangan ke masyarakat, apalagi menengadahkan tangan atau menenteng sair di pinggir jalan sambil membuat kemacetan berhari-hari.
Mungkin sebuah pertunjukan sederhana sebagai ucapan terima kasih bukanlah hal yang istimewa. Tapi paling tidak pertunjukan tersebut memberi penyadaran bagaimana berterimakasih dengan lebih santun. Di samping pertunjukannya yang bertema refleksi atas berbagai bencana di negeri ini, merupakan sebuah nilai-nilai pencerahan tersendiri bagi apresiatornya.
***
Apa yang dilakukan teater Koteka, mengingatkan saya pada sebait lagu rock dari band asal Bandung, Seurieus, “Rocker juga manusia, punya rasa punya hati, jangan samakan dengan pisau belati”. Begitulah adanya, seniman adalah manusia. Manusia seniman yang punya rasa dan hati, sejatinya harus mempunyai kepekaan yang baik terhadap alam, lingkungan dan masyarakatnya. Seniman dengan kepekaan yang baik semestinya melahirkan pribadi seniman tak hanya cerdas dan kritis seperti pisau belati, tapi harus juga mempunyai kepedulian yang nyata terhadap realitas sosial yang ada disekitarnya.
Ringkasnya, bagaimana kepedulian sosial tidak sekedar dibangun dalam wacana dan retorika. Seni tidak menuntun seniman untuk menjadi pribadi yang pelit dan tanpa belas kasihan. Tak eloklah kiranya jika seniman bersembunyi dalam seni untuk menutupi ketidakpedulian. Tapi justru senimanlah yang mesti lebih peduli dan mau berbagi dengan orang lain untuk lebih menajamkan kepekaan intuisinya.
Gerak kepekaan yang menuntun seniman menuju karya-karyanya. Karya seni yang diisi rasa manusia, sebuah ruang ekspresi bagi kegelisahan-kegelisahan yang mengendap, lalu bergejolak menerobos berbagai pengucapan seni, menjadi puisi, prosa, drama, teater, musik,  lagu, tari, film dan sebagainya. Dan mengucurlah berbagai kepuasan seni yang tiada hentinya.
Seorang seniman yang baik akan membaca realitas sosial dengan peka. Sedang kepekaan tak hanya mencapai hasrat untuk mencapai kepuasan-kepuasan seni. Karena hasrat tersebut bisa saja menjadi jebakan yang menghancurkan kepekaan seniman.
Seorang penyair yang peka terhadap bencana Merapi mungkin akan menyerap berbagai peristiwa tersebut ke dalam rasa kemanusiaannya. Ia akan diburu hasrat untuk menulis sebuah puisi, atau paling tidak mengendapkannya untuk dijadikan puisi di kemudian hari. Jika puisinya lahir dari hasrat itu, lalu sampailah ia pada kepuasan yang diinginkan. Bisa jadi puisi itu dianggap sebagai satu-satunya bentuk kepedulian. Sedang sejatinya kepedulian sosial adalah bentuk kepekaan terhadap penderitaan manusia lainnya sehingga menggerakan rasa kemanusiaan kita untuk saling berbagi.
Kepekaan seniman mampu menyerap berbagai peristiwa dari banyak sudut pandang. Kepekaannya tidak hanya sekedar menyerap tragedi ratusan orang yang kehilangan nyawa, ribuan korban yang merintih kesakitan, rumah-rumah yang hancur atau harta benda yang habis dilalap lahar dan abu vulkanik. Kepekaan seniman bahkan mampu menembus batas-batas audio visual. Maka tak eloklah kiranya jika kepekaan seniman hanya berakhir pada puisi, hanya selesai pada karya seni. Tapi kepekaan itu semestinya melahirkan kepedulian untuk saling mengasihi dan saling berbagi dengan berbagai cara, termasuk berbagi dengan cara seni itu sendiri.
Kita patut bersyukur masih ada pelukis yang mau melelang lukisannya untuk amal,  masih ada sastrawan yang menerbitkan buku untuk disumbangkan, masih ada banyak seniman yang mau menjadi relawan dan terjun langsung ke lokasi-lokasi bencana..Ada banyak cara, tergantung kemampuan dan kreativitas masing-masing. Banyak cara yang menurut WS Rendra akan membentur jidat para penyair salon yang bersajak tentang anggur dan rembulan.
Rocker juga manusia, seniman juga manusia dan selama hidupnya tetap manusia. Apalah arti seniman tanpa manusia lainnya. Jika teater Koteka menyatakan peduli bencana dengan ikut menyumbangkan uang sekaligus menyumbangkan pertunjukan bagi para penyumbang lainnya, lalu bagaimana dengan teater lain dan kelompok kesenian lainnya? Jangan sampai hanya bisa sibuk mencibir kepedulian orang lain tanpa mampu melakukan tindakan kepedulian sosial yang lebih kreatif.


Sumber : http://mangkeluk.wordpress.com/2011/02/02/seni-dan-kepedulian-sosial/

Manusia dan Pandangan Hidup

Pengertian pandangan hidup.

Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati, karena pandangan hidup akan menentukan masa depan seseorang. Adapun arti dari kata pandangan hidup itu adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup di dunia. Pedoman atau pertimbangan mempunyai sebuah arti yang lebih mendalam yaitu hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Kemudian pandangan hidup itu bukanlah timbu seketika atau dalam waktu yang singkat, melainkan melalui sebuah proses yang waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat di uji kebenarannya dan diterima oleh akal manusia.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya, yaitu :
  1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
  2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yangterdapat pada Negara tersebut.
  3. Pandangan hidup hasil dari sebuah renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pada dasarnya pandangan hidup memiliki beberapa unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, dan keyakinan/ kepercayaan. Dari keempat unsur tersebut merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak tepisahkan.
  1. A. Cita-cita
Menurut kamus umum bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Iya atau tidaknya cita-cita seseorang tercapai bergantung oleh 3 faktor yaitu :
  1. Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya. Apabila orang yang tidak berkemauan, maka apa yang dia cita-cita merupakan sebuah khayalan saja.
  2. Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan atau yang menghambat.
Contoh :
Angga dan Susi adalah anak yang sangat pandai. Keduanya bercita-cita menjadi seorang dokter. Angga anak yang cukup kaya, sehingga dalam mencapainya cita-citanya tidak mengalami hambatan. Malahan kondisi ekonomi orang tuanya merupakan sebuah faktor yang menguntungkan dalam mencapai cita-citanya. Sebaliknya dengan Susi yang orang tuanya ekonominya rendah, yang menyebabkan ia tidak mampu mencapai cita-citanya. Ekonomi orang tuanya merupakan hambatan atau halangan untuk Susi untuk menggapai cita-citanya.
  1. Faktor tingginya cita-cita yang merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita.
  1. B. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan adalah perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Sesuatu yang baik bagi masyarakat, belum tentu baik oleh segelintir orang yang ada si dalam wilayah bermasyarakat itu. Dengan demikian seseorang harus menuruti kepada apa yang baik bagi masyarakat atau orang banyak. Namun baik atau buruk dilihat menurut suara hati sendiri, meskipun harus diukur dengan pendapat umum. Tetapi janganlah suara hati atau pendapat kita diperkosa begitu saja.
Contoh :
Budi tidak setuju jalan di depan rumahnya diperlebar, karena harus memotong bagain depan rumahnya. Tetapi masyarakat kampung mengusulkan dan telah disetujui jalan itu harus diperlebar demi keamanan. Akhirnya karena desakan seluruh warga dengan sangat terpaksa Budi menyetujuinya.
  1. C. Usaha dan perjuangan
Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani atau dengan kedua-keduanya.
  1. D. Keyakinan atau kepercayaan
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu
  1. Aliran Naturalisme : aliran yang menghubungkan bahwa kekuatan gaib adalah kekuatan yang tertinggi.
  2. Aliran intelektualisme : aliran yang berdasarkan dari logika dan akal.
  3. Aliran Gabugan : aliran yang menggabungkan antara kekuatan gaib dan logika atau akal.

9 Langkah Menuju Sikap Mental Positif

Hanya ada satu jalan menuju sikap mental positif: Anda harus mengendalikan pikiran anda dengan penuh keyakinan. Pikiran kita adalah keajaiban terbesar di alam semesta. Setiap orang memiliki harta karun yang menakjubkan yaitu otak dan saraf. Semua orang normal pada prinsipnya mewarisi kekuatan untuk meraih segala hal yang telah diraih oleh orang lain atau sedang berusaha diraih orang lain. Kita memiliki kekuasaan untuk mengarahkan semangat, emosi, naluri, kecendrungan, perasaan, suasana hati, sikap dan perilaku anda menuju sebuah hasil akhir. Terserah anda bagaimana menggunakan semua ini. Untuk menangkis segala hal negatif, afirmasikan selalu seperti ini :

Pikiran saya adalah milik saya, saya akan mengendalikannya!”
Langkah 2 : Tetapkan Pikiran Anda pada Apa yang Anda Inginkan dan Singkirkan dari Apa yang Tidak Anda Inginkan
Kebanyakan cara kita berpikir akan digantikan oleh kata-kata, tetapi pikiran motivasional yang terdalam biasanya berupa gambar, bukan kata-kata. Jika sebuah gagasan muncul, biasanya berupa gambar, bukan sebagai rangkaian kalimat yang berjalan di kepala kita. Gambar adalah cara berpikir paling awal dan paling kuat.
Oleh karenanya, kita harus belajar mendisiplinkan pikiran kita dan memvisualisasikan hal-hal yang anda inginkan. Jangan biarkan lingkungan atau orang lain mendiktekan bayangan negatif pada kita.
Langkah 3 : Terapkan Hukum Utama
Perlakukan orang lain seperti anda ingin diperlakukan. Sebaliknya jangan memperlakukan orang lain dengan buruk jika kita tidak ingin diperlakukan demikian. Carilah hal-hal baik pada setiap orang dan setiap situasi secara konsisten.
Langkah 4 : Singkirkan Semua Pikiran Negatif Melalui Pemeriksaan Diri
Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa mereka sedang berpikir negatif kecuali jika mereka secara sadar berusaha untuk memeriksa pikiran, tindakan dan reaksi mereka sendiri. Cukup tanyakan pada diri kita,”apakah ini positif atau negatif ?”. Ketika kita gagal menguasai pikiran kita, maka reaksi kita cenderung akan negatif. Semakin sering kita berlatih menggunakan sikap mental positif, semakin cepat kita menyadari munculnya pikiran negatif.
Langkah 5 : Berbahagialah! Buatlah orang lain bahagia !
Supaya kita merasa bahagia, bertingkahlah seperti orang bahagia! Agar bersemangat, kita harus bertindak dengan penuh semangat. Anda pada akhirnya akan mengalami rasa bahagia dan semangat yang akan terlihat dengan sendirinya tanpa anda harus memusatkan perhatian padanya.
Langkah 6 : Bentuklah Kebiasaan Bertolerensi
Berpikirlah terbuka terhadap orang lain. Cobalah untuk menyukai dan menerima orang lain apa adanya dan bukan menuntut atau berharap mereka bisa seperti yang kita harapkan. Carilah kebaikan dalam diri orang lain dan belajarlah menyukai orang lain.
Berikut adalah sedikit kutipan dari tulisan 
Napoleon Hill : ”Berapa lama, oh Tuhan, kami mahluk yang lemah ini akan menyadari kebodohan kami dengan mencoba merusak satu sama lain karena perbedaan agama dan ras?”
Cinta dan kasih menciptakan lingkungan mental dan fisik dimana sikap mental positif bisa berkembang. Setiap hari, lakukanlah sesuatu yang baik.
Langkah 7 : Berikan Sugesti Positif Pada Diri Sendiri
Sugesti adalah stimulus tertentu yang dikirimkan menuju otak anda lewat kelima indera: penglihatan, pendengaran, perasa, peraba atau pembau. Semuanya adalah jalan yang digunakan oleh untur-unsur eksternal untuk memengaruhi hidup kita setiap hari. Selama proses ini dapat kita kontrol, upayakan agar apa yang masuk dalam kelima indera anda adalah sesuatu yang bermanfaat dan memberikan kebahagiaan. Ambillah hal-hal yang indah saja.
Langkah 8 : Gunakan Kekuatan Doa
Ketika anda berdoa, percayalah pada apa yang anda minta. Dalam setiap badai, jiwa anda akan mendapat perlindungan dari sebuah doa.
Langkah 9 : Tetapkan Tujuan
Menetapkan tujuan adalah satu cara untuk menjaga pikiran kita tetap berada pada hal yang kita inginkan, dan menjauhi hal-hal yang tidak kita inginkan. Tuliskan tujuan anda dalam selembar kertas. Visualisasikan diri anda sendiri sedang meraih tujuan ini. Buatlah perencanaan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, kemudian ubahlah rencana tersebut menjadi sebuah tindakan.
Oke seperti biasa para pembaca yang budiman, cobalah untuk melakukan apa yang bisa anda lakukan terlebih dahulu, setahap demi setahap. Berpikir dan bertindak positif dibentuk melalui suatu aktivitas yang berulang-ulang dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan


Manusia dan Harapan

Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Kata orang manusia tanpa harapan adalah manusia yang mati sebelum waktunya. Bisa jadi karena harapan adalah sesuatu yang hendak kita raih dan terpampang dimuka. Hampir sama dengan visi walau dalam pengertian sederhana, harapan merupakan ciptaan yang kita buat sebagai sesuatu yang hendak kita raih. Jadi hidup tanpa harapan adalah hidup tanpa visi dan tujuan.
Harapan itu bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang. Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan perlu di wujudkan hal – hal sebagai berikut:
a. harapan apa yang baik
b. bagaimana mencapai harapan itu
c. bagaimana bila harapan itu tidak tercapai.
Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat juga, maka sudah selayaknya “harapan” manusia untuk hidup di kedua tempat tersebut bahagia. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat dan selalu berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada hari ini, namun kita harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan karena harapan adalah sebuah keinginan yang sangat diimpikan dan benar-benar terwujud
Contoh :
Ari seorang mahasiswa universitas swasta,ia belajar dengan rajin dan disiplin suatu ketika ia mempunyai harapan agar nantinya sewaktu ujian semester ia memperoleh nilai A.

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN SEBAGAI PENGARUH SOSIAL

Sebagaimana yang kita tahu, ilmu merupakan tuntutan dunia yang wajib kita laksanakan , apalah arti ilmu pengetahuan kalau kita tidak menggunakannya.
Teknologi adalah sebuah rekayasa fikiran yang mencakup fisik dan biologis agar mencapai tujuan insani.
Kemiskinan adalah suatu kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan, tidak memiliki tempat tinggal, dan tidak mencukupi untuk membeli pakaian. Dalam hal ini saya sangat menyayangkan kenapa masih saja ada orang yang mengalami kemiskinan padahal negara kita sudah merdeka seharusnya negara kita sudah terbebas dari kemiskinan.
Menurut saya ada hal yg terkait dalam 3 hubungan diatas, yaitu diantaranya kemiskinan, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Sederhananya, bagi orang yang tidak menuntut ilmu, maka kemungkinan besar dia tidak dapat berhasil dalam pemanfaatan teknologi sekarang dan berakibat mengalami kemiskinan. Sedangkan sebagaimana kita tahu, angka pendidikan dinegara kita masi tergolong rendah karena mahalnya sarana tersebut, oleh karena itu ilmu pengetahuan masi termasuk susah di capai, akan tetapi kita tidak perlu berkecil hati, dengan adanya teknologi kita dapat mencangkup semua ilmu pengetahuan dalam genggaman kita. Jadi intinya teknologi mengubah semuanya menjadi mungkin.
- 4 sikap ilmiah :
1. Sikap ingin tahu
2. Sikap kritis
3. Sikap obyektif
4. Sikap Tekun
- Ciri-ciri fenomena teknik :
1. Rasionalitas : suatu tindakan yang menggunakan perhitungan yang sudah di rencanakan.
2. Otomatisme : suatu rumusan yang dilaksanakan secara otomatis.
3. Otonomi : teknik yang berkembang melalui prinsip sendiri
4. Universalisme : suatu teknik yang berkembang secara menyeluruh/mendunia
5. Monisme : Semua teknik bersatu menjadi satu, berinteraksi, dan berkesinambungan
- Ciri-ciri manusia yang hidup di bawah garis kehidupan
1. Tingkat pendidikan yang rendah
2. Banyak yang masih muda dan tidak memiliki keterampilan
3. Tidak memiliki tempat tinggal yang tetap
4. Pendapatan yang tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari
Menurut saya fungsi kemiskinan itu dampaknya tidak banyak, mungkin secara garis besarnya menurut saya tuh,.. ,mengingat kita agar hidup harmonis, sederhana, dan mengingat kita kepada Yang Maha Kuasa

PEMUDA DAN SOSIALISASI

Sebagaimana kita tahu, Pemuda adalah penerus generasi bangsa , pemuda adalah acuan bangsa, pemuda juga merupakan cerminan suatu bangsa. Dikatakan jika pemudanya hancur, maka hancurlah juga akhlak suatu bangsa tersebut.
Oleh karena itu Pemuda ini butuh suatu acuan dan bimbingan karena besar perananya untuk membentuk suatu pemuda yang berguna bagi nusa bangsa dan keluarga tentunya.
terdapat tipe tipe jenis pemuda , diantaranya
+ Pemuda pembangkit
Pemuda pembangkit adalah pemuda yang memiliki semangat untuk mengubah nasib bangsa dan negara ke arah yang lebih baik. Pada umumnya mereka senang mencari kegiatan positif, mampu bersosialisasi dengan baik, dan membuat masyarakat senang akan kehadirannya. Tipe pemuda ini adalah ciri yang di harapkan suatu bangsa dan negara
+ Pemuda nakal
Pemuda nakal adalah pemuda yang tidak memiliki semangat mengubah kehidupan bangsa ke arah yang lebih baik. Pada umumnya mereka justru senang mencari kegiatan negatif seperti memakai narkoba, minum-minuman keras, merokok, dan tidak memiliki semangat belajar. Tipe pemuda seperti ini justru malah membuat masyarakat menjadi resah.
+ Pemuda radikal
Pemuda radikal adalah pemuda yang sangat berkeinginan besar untuk melakukan perubahan besar dalam berkehidan bangsa dan negara dengan cara radikal. Nah justru malah seperti pemuda ini yang dapat menghancurkan dan mencoreng nama baik bangsa dan negara yang kita cintai ini.
Saya rasa mungkin semua pemuda mayoritas akan memilih Pemuda Pembangkit , pemuda yang merupakan impian suatu bangsa .

TEORI ILMU SOSIAL: HAKIKAT & TUJUAN ILMU SOSIAL DASAR

Teori Ilmu Sosial
1. Hakikat Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar (ISD) membicarakan hubungan timbale balik antara manusia dengan lingkungannya. Hubungan ini dapat diwujudkan kenyataan sosial dan kenyataan sosial inilah yang menjadi titik perhatiannya. Dengan Demikian Ilmu Sosial Dasar memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran kita dalam menghadapi lingkungan sosial. Ilmu sosial bukanlah suatu bidanmg keahlian ilmu-ilmu sosial tertentu, seperti politik, antropologi dan sebagainya, tetapi menggunakan pengertian-pengertian berasal dari berbagai bidang ilmu sosial seperti ilmu politik, sosiologi, sejarah dan sebagainya.

2. Tujuan Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar Bertujuan membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas.
3. Masalah Sosial dan Ilmu Sosial Dasar
Dalam kehidupan manusia yang bersetatus sebagai makhluk sosial, manusia selalu dihadapkan pada berbagai masalah sosial. Masalah sosial pada hakikatnya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena masalah sosial telah terwujud sebagai hasil kebudayaan manusia itu sendiri, sebagai akibat dari hubungan-hubungannya dengan sesama manusia lainnya. Masalah-masalh sosial pada setiap masyarakat manusia berbeda satu sama lain karena adanya tingkat perkembangan kebudayaan dan masyarakatnya yang berbeda serta lingkungan alamnya. Masalh-masalh tersebut terwujud sebagai: masalh sosial, masalah moral, masalah politik, masalah agama mdan masalah lainnya.
Yang membedakan masalah-masalah sosial dari masalah lainnya adalah masalah-masalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial, serta selalu ada kaitannyadengan hubungan-hubungan manusia dan dengan konteks normatif dimana hubungan-hubungan manusia itu terwujud
Pengertian masalah sosial ada dua, pertama pendefinisian menurut umum dan kedua menurut para ahli. Menurut umum atau warga msyarakat bahwa segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masal;ah sosial. Menurut para ahli masalah sosial adalah suatu kondosi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarakan studi mereka yang mempunyai sifat dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan.
    Ilmu sosial dasar bukanlah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, tetapi hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek yang paling dsasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan maslah-masalah yang terwujud daripadanya. Istilah pengetahuan mempunyai engetahuan yang menunjuan adanya kelonggaran dalam batas dan kerangka berfikir dan penalaran, maka istilah ilmu pengetahuan telah digunakan karena mencakup suetu pengertian mengenai suatu sistem berfikir dan penalaran yang mempunyai suatu kerangaka pendekatan mengenai masalah-masalah yang menjadi asasaran perhatiannya.
   
    Ilmu sosial dasar menyajikan suatu pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial dam masalah-malahnya dengan menggunakan suatu kerangka pendekatan yang melihat sasaran studinya tersebut sebagai suatu masalah obyektif dan juga menggunakan kacamata subyetif. Dengan menggunakan kacamata obyektif, berarti konsep-konsep dan teori-teori berkenaan dengan hakikat manusia dan masalah-masalahnya yang telah dikembangkan
dalam ilmu-ilmu sosila akan digunakan sedangkan dengan menggunakankacamata subyektif, maka masalah-masalah yang dibahas tersebut akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan, dan yang dibandingkan dengan pengkaji ilmu sosial dasar. Diharapkan dengan gabungan kacamata obyektif dan subyektif ini, akan mewujudkan adanya kepekaan mangenai masalah-masalah sosial yang disertai denagn penuh rasa tanggung jawab dalam kedudukannya sebagai warga masyarakat ilmiah, warga masyarakat dan negara Indonesia.
4. Kebudayaan, Masyarakat, dan Masalah-Masalah Sosial
Kebudayaan didefinikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan menginterpratasiakan lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi landasan bagi mewujudkan tingkah lakunya. Kebudayaan dalam hal ini dapat dilihat sebagai mekanisme kontrol bagi kalakuan dan tindakan-tindakan sosial manusia.
Lebih lanjut bahwa kebudayaan merupakan pengetahuan manusia yang diyakini kebenarannya oleh yang bersangkutan dan yang diselimuti serta menyelimuti perasaa-perasaan dan emosi-emosi serta menjadi sumber bagi sistem penilaian mengenai hal yang baik dan yang buruk, berharga atau tidak berharga. Sedangakan masyarakat dapat didefinikan sebagai suata sistem yang terdiri atas peranan-peranan dan kelompok-kelompok yang saling berkaiatan dan salingpengaruh-mempengaruhi, yang dalam mana tindakan-tindakan dan tingkah laku sosial manusia diwujudkan .

Rabu, 16 November 2011

KENAKALAN POLITIK YANG SANGAT BERPENGARUH DENGAN KEADAAN SOSIAL


KENAKALAN POLITIK YANG SANGAT BERPENGARUH DENGAN KEADAAN SOSIAL
Korupsi
Secara harfiah, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
Penyebab Tterjadi Korupsi
  • Konsentrasi kekuasan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat, seperti yang sering terlihat di rezim-rezim yang bukan demokratik.
  • Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah
  • Kampanye-kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran lebih besar dari pendanaan politik yang normal.
  • Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.
  • Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan “teman lama”.
  • Lemahnya ketertiban hukum.
  • Lemahnya profesi hukum.
  • Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa.
  • Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.
Akibat yang Ditimbulkan Korupsi
  1. Tata ekonomi seperti larinya modal keluar negeri, gangguan terhadap perusahaan, gangguan penanaman modal.
  2. Tata sosial budaya seperti revolusi sosial, ketimpangan sosial.
  3. Tata politik seperti pengambil alihan kekuasaan, hilangnya bantuan luar negeri, hilangnya kewibawaan pemerintah, ketidakstabilan politik.
  4. Tata administrasi seperti tidak efisien, kurangnya kemampuan administrasi, hilangnya keahlian, hilangnya sumber-sumber negara, keterbatasan kebijaksanaan pemerintah, pengambilan tindakan-tindakan represif.
Upaya Penanggulangan Korupsi
Preventif
  1. Membangun dan menyebarkan etos pejabat dan pegawai baik di instansi pemerintah maupun swasta tentang pemisahan yang jelas dan tajam antara milik pribadi dan milik perusahaan atau milik negara.
  2. mengusahakan perbaikan penghasilan (gaji) bagi pejabat dan pegawai negeri sesuai dengan kemajuan ekonomi dan kemajuan swasta, agar pejabat dan pegawai saling menegakan wibawa dan integritas jabatannya dan tidak terbawa oleh godaan dan kesempatan yang diberikan oleh wewenangnya.
  3. Menumbuhkan kebanggaan-kebanggaan dan atribut kehormatan diri setiap jabatan dan pekerjaan. Kebijakan pejabat dan pegawai bukanlah bahwa mereka kaya dan melimpah, akan tetapi mereka terhormat karena jasa pelayanannya kepada masyarakat dan negara.
  4. Bahwa teladan dan pelaku pimpinan dan atasan lebih efektif dalam memasyarakatkan pandangan, penilaian dan kebijakan.
  5. Menumbuhkan pemahaman dan kebudayaan politik yang terbuka untuk kontrol, koreksi dan peringatan, sebab wewenang dan kekuasaan itu cenderung disalahgunakan.
  6. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana menumbuhkan “sense of belongingness” dikalangan pejabat dan pegawai, sehingga mereka merasa peruasahaan tersebut adalah milik sendiri dan tidak perlu korupsi, dan selalu berusaha berbuat yang terbaik.
Represif
  1. Perlu penayangan wajah koruptor di televisi.
  2. Herregistrasi (pencatatan ulang) terhadap kekayaan pejabat.

Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar


Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
2.Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3.Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya daar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1.Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2.Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4.menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1.Manusia dan cinta kasih
2.Manusia dan Keindahan
3.Manusia dan Penderitaan
4.Manusia dan Keadilan
5.Manusia dan Pandangan hidup
6.Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7.Manusia dan kegelisahan
8.Manusia dan harapan

Rabu, 09 November 2011

TEKNIK INFORMATIKA DALAM INTERAKSI SOSIAL


TEKNIK INFORMATIKA DALAM INTERAKSI SOSIAL


Beberapa banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal tidak dianggap dimasa sekarang ini, misalnya seperti  masuknya budaya asing ke indonesia. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.
Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan yang sesuai dengan kepribadian negara tsb,dikarenakan  suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya sendiri..
Dimasa-masa sekarang ini banyak sekali budaya-budaya kita yang mulai menghilang sedikit demi sedikit. Hal ini sangat penting akan  berkaitan erat dengan masuknya budaya-budaya ke dalam budaya kita.Sebagai contoh budaya dalam tata cara berpakaian.Dulunya dalam budaya kita sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup dalam aurat. Akan tetapi,akibat masuknya budaya luar mengakibatkan budaya tersebut berubah total.Sekarang berpakaian yang terbuka aurat serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat erat didalam masyarakat kita. Sebagai contoh lain jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga mulai terpengaruh budaya luar. Masyarakat sekarang lebih memilih makanan-makanan yang berasal dari luar seperti KFC,steak,burger,Hoka-Hoka Bento,dan lain-lain. Masyarakat menganggap makanan-makanan tersebut higinis,modern,dan praktis. Tanpa kita sadari makanan-makanan tersebut juga telah menjadi menu keseharian dalam kehidupan kita.Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai jenis makanan tradisional. Bila hai ini terus terjadi maka tak dapat dihindarkan bahwa anak cucu kita kelak tidak tahu akan jenis-jenis makanan tradisional yang berasal dari daerah asal mereka.
bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia.  Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleh negara lain.

INTERAKSI SOSIAL


Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok.

Proses-proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut, atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada.
Dua Syarat terjadinya interaksi sosial :
1. Adanya kontak sosial (social contact), yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk. Yaitu antarindividu, antarindividu dengan kelompok, antarelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung.
2. Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Kontak sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk :
1. Adanya orang perorangan
2. Ada orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya
3. Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada pelbagai faktor :
1. Imitasi
2. Sugesti
3. Identifikasi
4. Proses simpati
Interaksi Individu dengan Lingkungan kelompok, misalkan Konformitas.
Konformitas adalah seseorang berperilaku terhadap orang lain sesuai dengan harapan merupakan bentuk interaksi yang di dalamnya kelompok.
Konformitas adalah suatu bentuk sikap penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat/kelompok karena dia terdorong untuk mengikuti kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang sudah ada.
Konformitas tidak hanya bertindak atau bertingkah laku seperti yang orang lain lakukan tetapi juga terpengaruh bagaimana orang lain bertindak
Jenis Konformitas
a. Compliance : konformitas yang benar-benar bertentangan dengan keinginan kita, dilakukan untuk mendapat hadiah atau menghindari hukuman.
b. Acceptance : Ada beberapa hal yang dapat kita jadikan alasan untuk melakukan konformitas tersebut, tidak sepenuhnya kita ingkari.