Jumat, 06 April 2012

MANUSIA DAN CINTA KASIH


MANUSIA DAN CINTA KASIH
Manusia adalah makhluk sosial, dan tidak dapat hidup sendiri. Artinya manusia tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan dari orang lan. Coba bayangkan jika anda sebagai manusia hidup individualisme atau penyendiri.
Mungkin dunia ini akan terasa membosankan dan memuakkan, terjadi banyak kericuhan akibat dari individualisme karena mereka menganggap ini hidupnya sendiri dan tidak mau mengalah satu sama lain karena menyangkut individu. Dengan adanya individualisme bisa di bayangkan oleh para pemuda semua akan terasa sepi, tidak ada yang menggajak bermain , nongkrong , atau sekedar jalan jalan bersama kawan.
Oleh karena itulah manusia dan cinta kasih kepada kehidupan manusia sangat di perlukan. Agar suasana lingkungan sekitar kita tinggal terasa nyaman dan menimbulkan kehidupan rukun dan damai tanpa adanya perseteruan antara dua orang atau pun diantara ras. Cinta kasih kepada manusia dapat diartikan banyak hal seperti contohnya seorang anak yang mencintai ibu dan bapaknya, seorang suami yang mencintai istrinya. Dalam kehidupan manusia tidak lepas dari cintah kasih antara sesama manusia. seperti contohnya seorang sahabat yang selalu menemani disetiap saat dan rasa simpati dan empati muncul karena adanya cinta kasuh antara sesama manusia.
Manusia tanpa cinta kasih bagaikan manusia tanpa perasaan dan akan membua manusia itu berdarah dingin dan tidak perduli dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Manusia dan cinta kasih tidak dapat di pisahkan karena sesuatu hal yang penting dan misalnya terpisahkan maka dunia ini tidak seindah hari ini.
          Manusia hidup diciptakan sebagai khalifah di muka bumi ini, untuk mengisi kehidupan yang ada di bumi. manusia sangat dianjurkan untuk memelihara dan mengelola bumi ini untuk kepentingan manusia itu sendiri, maka sangat disayangkan bila manusia yang ada di muka bumi ini tidak dapat menjaga dan melestarikan isi bumi ini dengan baik, karena manusia sangat bergantung dengan apa yang ada di bumi ini.

Cinta dan kasih manusia kepada lingkungan.
Sejak nenek moyang kita dulu, kita sebagai manusia sudah mengerti apa itu mencintai dan mengasihi, kalau untuk mencintai dan mengasihi bumi ini itu perlu pembelajaran sejak kecil, yang ditanamkan orang tua kepada anak-anak nya agar bisa mencintai dan mengasihi lingkungan, sebab jika tidak di biasakan sejak kecil untuk mencintai lingkungan, manusia itu tidak akan menghiraukan apa yang terjadi dengan lingkungan apalagi menjaga dan merawat nya, bukan tidak mungkin manusia itu malah merusak lingkungan yang dia tinggali sendiri, sehingga menimbulkan kerugian bagi dirinya sendiri dan manusia yang lainnya.
Cinta dan kasih manusia kepada manusia lainnya.
Berbeda dengan mencintai dan mengasihi lingkungan, untuk hal ini kita sudah diberikan mukjizat yang luar biasa oleh Sang pencipta, yang telah ditanamkan di diri kita masing-masing yaitu “hati”, cinta dan kasih itu asal nya dari hati, kita dipertemukan dengan seseorang yang kita cintai dan sayangi itu melalui hati kita yang terisi oleh cinta dan kasih yang sangat besar kepada orang tersebut, maka patutlah kita bersyukur atas nikmat yang di berikan oleh Allah SWT kepada kita. Jaga hati kita agar seseorang yang akan bertemu dengan kita itu juga terjaga hatinya.
Cinta dan kasih manusia kepada ALLAH SWT
Inilah puncak cinta dan kasih manusia , manusia yang beragama pasti punya Tuhan yang di agung-agungkannya, dan percaya akan keberadaan Tuhan.
cinta kasih kita kepada ALLAH SWT adalah wujud dari ke-taatan kita terhadapNya, cinta dan kasih kita kepada ALLAH SWT bisa kita tuangkan dalam bentuk apapun, diantaranya adalah berdoa, solat, melaksanakan apa yang diperintahNya dan apa yang dilarangNya, selalu ingat bahwa ALLAH SWT itu ada di sekitar kita dan mengawasi kita bahkan lebih dekat dari pada urat leher kita, jadi patutlah kita bersyukur padaNya karena telah menjaga kita dari apapun dan memberikan kita semua yang kita butuhkan dibumi.
Jadi, kita sebagai manusia itu tidak lepas dari cinta dan kasih, entah itu kepada lingkungan, kekasih, teman, saudara, orang tua, bahkan Allah SWT.

0 komentar:

Posting Komentar